Sabtu, 19 November 2016

Aang permana wirausahawan sukses yang meraup omzet miliaran dari ikan buangan

 

 Sukses Jadi Pengusaha Berkat Potensi Ikan Petek Cianjur
keluar dari perusaan migas, hanya demi jualan ikan sipetek
Pemuda asal cianjur rela risign dari pekerjaannya yang dibilang cukup mapan tetapi tidak selamanya bekerja sebagai karyawan akan membuat seseorang puas. Tidak jarang, banyak yang banting setir, karena menemukan potensi bisnis besar, yang nampaknya belum tersentuh dengan baik.

Pemuda itu adalah Aang Permana, yang mengubah takdirnya dari karyawan menjadi pengusaha ikan sipetek. Pria yang baru berusia 25 tahun ini berhasil mengolah ikan sipetek menjadi makanan yang selama ini tersingkirkan. ikan sipetek adalah ikan yang asli dari perairan laut cianjur, ikan ini sangat banyak dan baunya yang sangat amis, ikan sipetek ini adalah pakan bebek yang biasa bagi masyarakat cianjur.

Bermula ketika ia sering mengunjungi laut dan melihat ikan sipetek yang sangat banyak dan dibuang begitu saja, "Ikan petek itu selalu dibuang oleh nelayan, jadi nelayan menjaring ikan dan ambil ikan yang besar saja, ikan sipetek ini dibuang," kata Aang


Dibesarkan di sekitar Waduk Cirata, Cianjur yang mak potensi ikan petek, Aang Permana (25) terinspirasi untuk memanfaatkan ikan kecil-kecil di danau tersebut untuk diolah menjadi makanan khas Daerah Cianjur.


“Warga sekitar menyebutnya ikan petek danau. Jumlahnya sangat melimpah di Waduk Cirata, tapi belum dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya. Kepada tim liputan BisnsiUKM.com, pengusaha muda yang akrab dipanggil Aang ini menambahkan bahwa kebanyakan warga sekitar enggan mengkonsumsi ikan petek karena baunya yang amis.
Sementara itu, Aang yang saat itu masih bekerja di salah satu perusahaan minyak dan gas di Jakarta, sering berkeliling Indonesia dan rata-rata di setiap daerah Ia menjumpai ikan

 “Seperti di Padang ada ikan bilih, di Kalimantan ada ikan seluang, di Jawa ada ikan wader, dan lain sebagainyan. Lalu saya melihat, ini pelung bisnis besar di Cianjur untuk mengolah ikan petek danau menjadi makanan khas yang memiliki nilai jual,” kata Aang.

Tak Lelah Mengedukasi Pasar
Bermodalkan uang Rp 500.000,00 yang Ia sisihkan dari gaji bulanannya saat itu, di tahun 2012 Aang mulai tertarik untuk merintis bisnis ikan petek goreng dengan merk Crispy Ikan Sipetek. “Produk yang kami jual adalah ikan goreng petek siap saji yang dikemas. Kami melakukan distribusi melalui sistem keagenan atau reseller. Jadi kami tidak menjual langsung ke konsumen, tetapi melalui agen dan reseller,” jelas pengusaha muda tersebut.

Mengingat ikan petek sendiri belum begitu familiar di telinga masyarakat luas, awalnya Aang cukup kesulitan untuk mengedukasi pasar khususnya konsumen di luar Daerah Cianjur. “Karena crispy ikan Sipetek ini merupakan produk baru, jadi untuk menjualnya harus menjelaskan ke konsumen. Beda halnya dengan jualan keripik pisang, orang sudah tau bentuk keripik pisang, tetapi kalau crispy ikan, konsumen masih meraba-raba seperti apa bentuk dan rasanya sehingga harus dijelaskan terlebih dahulu,” imbuhnya.

Kerja kerasnya mengedukasi pasar ternyata tak sia-sia. Dengan terus melakukan inovasi baik dari segi rasa maupun tampilan pada kemasan, saat ini Crispy Ikan Sipetek tidak hanya diterima dengan baik oleh masyarakat Cianjur namun juga mulai merambah konsumen di kota lainnya seperti JABODETABEK, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Banjarmasin, Medan, Padang, Riau, Makassar, dan lain-lain.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini
“Kami terus melakukan inovasi dari produksi, kemasan, dan sistem pemasaran. Biasanya inovasi bisnis berasal dari masukan-masukan konsumen, sehingga dampak perubahan bisa langsung di nikmati konsumen,” tutur Aang yang memilih resign dari perusahaan tempat Ia bekerja dan lebih memilih untuk fokus mengembangkan usaha ikan petek goreng tersebut.

Kapasitas Produksi 1.500 pack Setiap Bulan
Dibantu oleh 17 orang karyawan produksi dan lebih dari 80 orang mitra penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia, setiap bulannya Aang bisa memproduksi sekitar 1.500 pack crispy ikan Sipetek dengan omzet per bulan mencapai Rp 130 juta – Rp 150 juta.

“Bahan baku utama kami masih menggunakan 100% ikan petek danau dari Waduk Cirata, Cianjur. Tidak hanya itu saja, untuk tenaga produksi kami juga menggandeng beberapa warga yang ada di sekitar lokasi,” terang pengusaha muda ini. Melihat perkembangan bisnisnya yang semakin pesat, Aang berharap kedepannya produk crispy ikan Sipetek tidak hanya dijual melalui agen dan reseller namun juga bisa masuk ke modern market.


http://bisnisukm.com/sukses-jadi-pengusaha-berkat-potensi-ikan-petek-cianjur.html

19 november 2016
08:42



Tidak ada komentar:
Write komentar