Sebelumnya ia juga menjabat sebagai ketua dan presiden The Trump Organization dan pendiri Trump Entertainment Resorts. Gaya hidup Trump yang mewah, cara berbicara yang blak-blakan, dan peran pada acara realitas NBC The Apprentice telah membuatnya menjadi selebriti terkenal nomor 17 pada daftar Forbes Celebrity 100 2011.
Trump adalah putra dari Fred Trump, pengembang real-estate New York City. Ia bekerja untuk perusahaan ayahnya, Elizabeth Trump & Son, saat menghadiri Wharton School dari University of Pennsylvania, dan pada tahun 1968 resmi bergabung dengan perusahaan. Ia diberi kendali perusahaan pada tahun 1971 dan menamainya The Trump Organization.
Pada tahun 2010, Trump menyatakan minat menjadi calon Presiden Amerika Serikat dalam pemilu 2012. Pada Mei 2011, ia mengumumkan bahwa ia tidak akan menjadi kandidat, tetapi beberapa minggu kemudian ia berkata bahwa ia tidak sepenuhnya dikesampingkan kemungkinan. Pada bulan Desember 2011, Trump disarankan sebagai pilihan kemungkinan Wakil Presiden oleh Michele Bachmann.
Trump lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York sebagai putra dari Fred Trump, ahli pembangunan dan pemasaran Real Estate di New York. Ia memiliki tiga saudara, satu laki-laki dan dua perempuan. Kakak perempuan tertuanya adalah Maryanne Trump Barry, seorang hakim federal. Ia adalah saudara dari Michael Forest.
Ia pernah bersekolah di The Kew-Forest School di Forest Hills, Queens, tetapi setelah kekacauan yang terjadi di sana pada waktu ia berusia 13 tahun, orang tua Donald mengirimnya ke Akademi Militer New York dengan harapan bahwa Donald akan menjadi orang yang tangguh. Hal itu berjalan dengan lancar. Donald meraih penghargaan akademis, bermain futbol pada tahun 1962, sepak bola pada tahun 1963, dan baseball dari tahun 1962 – 1964 dan menjadi kapten tim baseball pada tahun 1964. Ted Tobias, seorang pelatih baseball ternama memberikan Coach’s Award kepada Donald pada tahun 1964. Setelah dipromosikan sebagai seorang Kapten Perwira-S4 pada masa seniornya, Donald dan seorang Perwira Sersan Satu Jeff Donaldson membentuk kelompok yang beranggotakan perwira-perwira.
Trump pernah bersekolah di Universitas Fordham selama 2 tahun sebelum ia pindah ke Wharton School di Universitas Pennsylvania. Setelah kelulusannya pada tahun 1968 dengan gelar Sarjana Ekonomi, ia bergabung dengan perusahaan real estate ayahnya.
Di dalam bukunya, Trump: The Art of the Deal, Donald membahas tentang kehidupan universitasnya:
“Setelah saya lulus dari Akademi Militer New York pada tahun 1964, saya pernah berpikir untuk melanjutkan ke sekolah perfilman.. tetapi akhirnya saya memutuskan bahwa real estate adalah bisnis yang jauh lebih baik. Saya mulai dengan masuk ke Universitas Fordham.. tetapi setelah 2 tahun di perguruan tinggi saya berpikir bahwa saya pasti bisa ke jenjang yang lebih tinggi. Saya pun mendaftarkan diri ke Wharton School at the University of Pennsylvania dan saya diterima.. dan sangat senang rasanya setelah lulus. Saya langsung pulang ke rumah dan bekerja bersama ayah saya.”
Saat berusia 13 tahun, orang tuanya mengirim ke sekolah militer New York dengan harapan energinya tersalurkan secara langsung dan ia bisa menjadi orang yang tegas yang selalu berbicara dengan baik.
Pada saat kuliah Trump menjadi pekerja honorer di kampusnya NYMA (New York Military Academy).
Pada tahun 1962, Trump bergabung dengan regu sepak bola, kemudian pada tahun 1962 sampai 1964 ia masuk ke team bisbol dan menjadi kaptennya. Trump pernah mendapat penghargaan Coachs Award tahun 1964 dan pernah dipromosikan menjadi Kapten Taruna Militer S4 (Cadet Battalion Logistics Officer).
Trump kuliah di Fordhan University selama dua tahun sebelum dipindahkan ke Wharton School di University of Pennsylvania. Setelah kuliah tahun 1968 pada jurusan ekonomi dengan konsentrasi dibidang keuangan, ia bergabung di perusahaan penjualan rumah mewah milik ayahnya. Saat itu statusnya masih lajang.
Karier dan Bisnis
Trump memulai kariernya di perusahaan ayahnya, The Trump Organization yang berkonsentrasi di bidang penyewaan rumah kelas menengah. Salah satu proyek pertamanya adalah merenovasi komplek apartemen Swifton Village di Cincinnati, Ohio. Trump mengubah komplek apartemen 1200 unit dan menaikkan tarif 66% menjadi 100%. Ketika menjual kembali Swifton Village seharga US$ 12 juta, Trump Organization meraup keuntungan sebesar US$ 6 juta.
Pada tahun 1970an, Trump mendapat keuntungan dari Pemerintah kota New York atas pembayaran pajak sebagai ganti krisis keuangan yang dihadapi Hotel Commodore. Trump juga sukses mengemban bidang properti untuk Javits Convention Center. Berkembangnya Javits Convention Center membuat Trump berurusan dengan pemerintah kota New York. Salah satu proyeknya yang bernilai US$ 110 juta ternyata membuat New York membayar antara US$ 750 juta hingga US$ 1 miliar. Trump menawarkan untuk mengganti rugi proyek itu tetapi tawarannya ditolak.
Keadaan yang serupa terjadi ketika New York berusaha untuk merenovasi Wollman Rink di Central Park. Sebuah proyek pada tahun 1980 yang ditagetkan selesai dalam 2,5 tahun, tetapi hingga tahun 1986 dan US$ 12 juta telah dikeluarkan proyek belum selesai. Trump menawarkan untuk menangani proyek itu dan ia menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan dengan dana hanya US$ 2,750,000. Menariknya, selama awal tahun 1980an, Trump mengambil alih usaha jasa Roy Cohn, kepala Senat K omite Permanen pada Penyelidikan (Senate Permanent Subcommittee on Investigation)
Tidak ada komentar:
Write komentar